Peneliti Institut Teknologi Bandung merancang wahana pengintai tanpa awak. Sudah bisa diproduksi massal.
Masih ingat drama pengepungan rumah yang diyakini polisi sebagai tempat persembunyian teroris di Jawa Tengah awal Agustus lalu? Selain pasukan khusus, drama belasan jam di Dusun Beji, Kecamatan Kedu, Temanggung, itu melibatkan satu aktor penting: robot pengintai.
Sambil mengangkut kamera, robot menyusup masuk untuk memantau penghuni rumah di tengah ladang jagung tersebut. Meskipun akhirnya yang didapat polisi ternyata bukan gembong teroris Noor Din M. Top, robot seharga Rp 1 miliar itu telah mendongkrak citra Detasemen Khusus 88 sebagai pasukan yang dilengkapi peralatan canggih.
Peran robot memang semakin penting di dunia militer. Bukan cuma di darat, seperti yang terlihat di Temanggung, tapi juga di udara. Pesawat-pesawat nirawak Amerika Serikat, misalnya, telah menggantikan peran pesawat mata-mata dan pengebom berawak. Tak mengherankan bila militer Amerika mengandalkan jasanya di medan per-tempuran Afganistan dan Irak. Tenta-ra Israel bahkan sering memanfaatkan robot tak berawak untuk memburu musuh-musuhnya di Palestina.